Perasaan Sia-sia Ikut Tuhan
Kamu berkata: “Adalah sia-sia beribadah kepada Allah. Apakah untungnya kita memelihara apa yang harus dilakukan terhadap-Nya dan berjalan dengan pakaian berkabung di hadapan TUHAN semesta alam?
Oleh sebab itu kita ini menyebut berbahagia orang-orang yang gegabah: bukan saja mujur orang-orang yang berbuat fasik itu, tetapi dengan mencobai Allahpun, mereka luput juga.” – Maleakhi 3:14-15
Ketika keadaan semakin memburuk, dan tidak ada tanda-tanda perbaikan. Perjalanan ke depan semakin kelam dan gelap tanpa titik terang. Jalan bukan mendatar apalagi mendaki, tetapi justru makin menurun menuju lembah dan jurang. Semua aktivitas dan devosi keagamaan seperti tidak diperhitungkanNya. Doa, permohonan, maupun jeritan tidak sampai ke hadiratNya. Maka akan ada rasa sia-sia ikut Tuhan.
Sementara ketika mata memandang ke sekitar, keadaan yang berbeda sangat menyolok. Orang-orang yang hidup tanpa beribadah kepadaNya ataupun takut kepadaNya memiliki hidup tanpa hambatan. Semua berjalan lancar, mulus dan cepat.